Adsense

Showing posts with label Komputer. Show all posts
Showing posts with label Komputer. Show all posts

Monday, November 18, 2013

Inilah Daftar Pejabat Indonesia yang disadap Australia

 

Pihak intelijen Australia empat tahun lalu menyadap telepon seluler Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama istrinya, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono. Kabar ini berdasarkan dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dibocorkan Edward Snowden.

Bukan hanya SBY dan istrinya, Australia juga menyadap telepon seluler kepunyaan delapan pejabat Indonesia lainnya, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Senin (18/11).

Berikut daftar pejabat Indonesia menjadi korban sadapan Australia pada 2009 :

1. Susilo Bambang Yudhoyono
Jenis telepon: Nokia E90-1
Jaringan: 3G

2. Kristiani Herawati (ibu negara)
Jenis telepon: Nokia E90-1
Jaringan: 3G

3. Boediono (wakil presiden
Jenis telepon: BlackBerry Bold 9000
Jaringan: 3G

4. Jusuf Kalla (mantan wakil presiden)
Jenis telepon: Samsung SGH-Z370
Jaringan: 3G

5. Dino Patti Djalal (juru bicara presiden)
Jenis telepon: BlackBerry Bold 9000
Jaringan: 3G

6. Andi Mallarangeng (juru bicara presiden)
Jenis telepon: Nokia E71-1
Jaringan: 3G

7. Hatta Rajasa (menteri sekretaris negara)
Jenis telepon: Nokia E90-1
Jaringan: 3G

8. Sri Mulyani Indrawati (menteri koordinator perekonomian)
Jenis telepon: Nokia E90-1
Jaringan: 3G

9. Widodo Adi Sucipto (menteri koordinator politik dan keamanan)
Jenis telepon: Nokia E66-1
Jaringan: 3G

10. Sofyan Djalil
Jenis telepon: Nokia E90-1
Jaringan: 3G


Sumber : Merdeka.com

Sunday, August 18, 2013

Website Propam Polri disatroni peretas.


Situs di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali jadi sasaran serangan peretas setelah beberapa waktu lalu beberapa website juga kena serangan hacker.
Kali ini, yang jadi sasaran peretas adalah situs Propam Polri di alamat www.propam.polri.go.id sejak pagi hingga saat ini pukul 15:42 (18/8). Tidak jelas apa motif dari peretas menyatroni situs tersebut.
Bila situs tersebut dibuka, maka yang tampak hanyalah halaman putih kosong dan dua baris yang berbunyi :

"/Hacked by vYc0d/
Don't panic guys, lets patch your site ;)"


Sebelumnya, Polri juga kecolongan dengan diretasnya situs www.polri.go.id sampai berhari-hari sejak 19 Mei 2013.
Situs tersebut sama sekali tidak bisa diakses hampir sebulan dan yang tampil di laman tersebut adalah "The connection was reset".
Situs-situs Polri lainnya seperti situs Divkum.polri.go.id juga mendapatkan serangan dari hacker yang menamakan dirinya Jember Hacker dan Larcensiels feat WeNNex namun hanya dalam beberapa hari sudah pulih kembali
Ajakan meretas situs Polri secara massal bahkan ditayangkan di Facebook lewat akun milik Pembela Tauhid disertai petunjuk meretasnya, namun petinggi Polri yang dikonfirmasi belum ada yang memberikan tanggapan.


Sumber : Merdeka.com

Kevin Mitnick, Tokoh Hacker Pertama yang Menarik Perhatian Dunia

 
Anda pasti sudah tidak asing saat mendengar kata hacker. Namun tahukah Anda kapan dan siapakah hacker pertama yang berhasil menarik perhatian dunia?
Kata hacker pertama kali sebenarnya memiliki makna yang positif, yakni berarti seseorang yang ahli dalam bidang komputer dan dapat menggunakan program tertentu lebih dari apa yang seharusnya.
Dilansir dari SPtimes.com, pada awal tahun 1960an, Aksi peretasan pertama kali dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Namun tokoh hacker pertama yang berhasil menarik perhatian dunia adalah Kevin Mitnick. Di usia 12 tahun, Mitnick sudah melakukan aksi peretasan pertamanya dengan membobol sistem kartu bus berlangganan di Los Angeles.

Mitnick mulai memasuki ranah sistem komputer saat dia berusia 16 tahun. Mitnick berhasil membobol jaringan komputer DEC dan menyalin perangkat lunak milik perusahaan tersebut. Atas kejahatannya tersebut, Mitnick diganjar hukuman 12 bulan penjara.
Namun hukuman tersebut tidak membuat hacker ini jera. Beberapa tahun kemudian, Mitnick kembali menjadi incaran FBI atas tuduhan mengakses jaringan komputer secara ilegal dan mencuri data dari perusahaan seluler dan komputer terbesar di Los Angeles.

Selain itu, Mitnick juga dituduh bersalah atas pencurian password komputer, mengubah jaringan komputer serta masuk dan membaca email pribadi. Akhirnya pada tanggal 15 Februari 1995, FBI berhasil menangkap dan memenjarakan Mitnick.

Atas aksi peretasan selama 7 tahun yang dilakoni Mitnick tersebut, dia dilarang untuk menggunakan teknologi komunikasi selain telepon darat. Selain itu, Mitnick juga dilarang untuk mengambil keuntungan dari film atau buku yang dibuat berdasarkan aktivitas kriminalnya selama tujuh tahun.
Saat ini Kevin Mitnick mengelola perusahaan Mitnick Security Consulting LLC, sebuah perusahaan yang menguji sistem keamanan jaringan komputer.
 
Sumber : Merdeka.com

Anonymous, Grup Hacker Nomor 1 di Dunia


Anonymous grup Hacker nomor satu di dunia telah sering menghebohkan dunia dengan aksi-aksinya.Kelompok hacker ini sudah berulangkali menyerang ke berbagai situs penting di seluruh dunia.

Awal dari pembentukan kelompok Anonymous ini sendiri bermula di tahun 2003 yang berasal dari forum internet bernama 4Chan. Untuk misi yang dijunjung, kelompok hacker ini menentang sensor dan pembatasan kebebasan berinternet terlebih pengawasan online yang dilakukan oleh pemerintah.
Tak heran jika kebanyakan aksi penyerangan oleh kelompok Anonymous ini ditujukan pada situs-situs resmi pemerintah.

Anggota dari grup Anonymous ini sendiri sampai saat ini sangat sulit untuk diketahui. Bahkan tidak ada informasi jelas mengenai siapa saja yang tergabung dalam grup Anonymous.
Memang, sesuai dengan namanya, Anonymous yang dalam bahasa Inggris berarti tidak diketahui, kelompok hacker ini sangat merahasiakan identitas mereka.

Bahkan jika terpaksa tampil di depan publik, mereka biasanya memakai topeng ala Guy Fawkes, seorang aktivis berasal dari Inggris yang sangat tersohor di masanya.
Hacker Anonymous sampai saat ini telah berhasil melumpuhkan banyak situs penting seperti situs Departemen Kehakiman AS, FBI, dan Motion Picture Association of America (MPAA). Anonymous juga pernah melakukan aksi protes ke negara besar dengan melakukan aksi peretasan besar-besaran seperti contohnya OpIsrael beberapa waktu yang lalu.
Sampai saat ini sendiri kelompok hacker Anonymous juga masih eksis di dunia maya dengan mengusung slogan terkenal mereka yaitu 'We are Anonymous. We are Legion. We do not forgive. We do not forget. Expect us.'


Sumber : Merdeka.com

Tuesday, July 30, 2013

Karena 'Gaptek' dan Jadi Korban Penipuan, Pria ini Malah ditangkap Polisi


Nasib nahas menimpa Jay Matthew Riley. Bermaksud melaporkan tindakan pemerasan yang menimpa dirinya, pria berusia 21 tahun ini malah ditetapkan sebagai tersangka.

Seperti yang dilansir oleh The Verge (27/7), Riley awalnya sedang enak-enaknya berselancar di internet sebelum akhirnya mendapatkan sebuah iklan berisi scam atau penipuan. Iklan ini menyatakan bahwa dirinya telah dicurigai FBI mengakses konten pornografi anak di bawah umur.

Lewat scam ini, Riley diminta untuk menyerahkan sejumlah uang atau dirinya akan ditangkap pihak berwajib. Komputernya pun dikunci oleh scam yang berisi ransomware ini dan hanya bisa normal kembali jika sudah membayar tebusan yang diminta.
Alih-alih membayar, Riley melaporkan tindakan ini ke kepolisian setempat. Dirinya membawa serta komputer yang isinya sudah disandera ransomware tersebut.

Namun, malang bagi Riley, setelah komputer dibuka, ternyata polisi menemukan beberapa foto yang mengarah pelanggaran pornografi anak. Dirinya pun ditahan dengan tuntutan berlapis.
Tiga tuntutan untuk kepemilikan pornografi anak, satu untuk menggunakan alat komunikasi sebagai perangkat menyerang anak-anak, dan satu tuntutan mencederai kebebasan. Dirinya ditahan tanpa jaminan.

Sehingga, bisa dibilang ini adalah penyerahan diri secara tak langsung seorang pelaku kejahatan ke pihak berwenang. Padahal, jika saja Riley lebih pintar dalam berselancar di dunia maya, tentunya hal seperti ini tak akan dialami bukan?
 Source : Merdeka.com

Cyber War | Siapa Dalang dibalik Perang Hacker RI dan Bangladesh ?


Serangan cyber yang silih berganti dilancarkan Indonesia kepada Bangladesh dan sebaliknya masih berlangsung hingga sekarang. Namun, di tengah peperangan ini, benarkan Malaysia sedang mengambil untung?
Menurut pantauan merdeka.com (30/7), argumen ini mengemuka dalam fanspage Facebook hacker Indonesia Indonesian Fighter Cyber. Di sini, dikatakan bahwa sebenarnya Malaysia-lah yang mengadu domba kedua belah pihak sehingga terjadi peperangan sesama saudara ini.
Dikatakan, salah satu hacker Bangladesh dengan nama Murkho Manob diperkirakan adalah seorang Malaysia. Murkho Manob ditengarai melakukan hasutan yang kemudian memecahkan perang cyber antara Indonesia-Bangladesh.
Namun, sepertinya tuduhan ini dimentahkan secara langsung oleh pegiat cyber Malaysia sendiri. Lewat sebuah post di Facebook, dikatakan bahwa hacker negeri Jiran tak ada sangkut pautnya dengan pecahnya perang yang juga melibatkan dua negara tetangga mereka.
Sebelumnya, pihak Bangladesh mengatakan bahwa pihak Indonesia-lah yang memulai, namun dari pihak Indonesia mengatakan bahwa Bangladesh sengaja memulai perang dengan memfitnah Indonesia sebagai antek Israel.
Belum diketahui siapa yang memulai dan motif apa yang menjadikan cyber-war atau perang cyber antara dua negara ini berkecamuk.


Sumber : Merdeka.com

Cyber War | Hacker Indonesia Klaim Lumpuhkan Istana Presiden Bangladesh


Baru saja, tersiar kabar bahwa hacker Indonesia berhasil melumpuhkan situs kepresidenan Bangladesh. Hal ini menyusul perang yang berkecamuk di dunia maya kedua negara tersebut.

Menurut pantauan merdeka.com (30/7), hal ini diketahui dari sebuah post yang ditulis dalam situs forum online Indonesia, Kaskus. Tertera, bahwa hacker Indonesia berhasil menguasai situs kepresidenan Bangladesh yang beralamatkan bangabhaban.gov.bd.

Namun, benarkah klaim yang dilakukan dedemit dunia maya Indonesia ini?

Ketika merdeka.com melakukan penelusuran, memang benar bahwa situs dengan alamat bangabhaban.gov.bd hingga kini tak bisa dibuka. Lewat tes koneksi pun terbukti bahwa situs ini tak bisa bangkit lagi.

Namun begitu, tercatat beberapa situs pemerintahan pusat Bangladesh lainnya masih terlihat aman. Sebagai contoh, situs perdana menteri dan situs kenegaraan Bangladesh yang saat ini masih mampu beredar di dunia maya.


Sumber : Merdeka.com

Cyber War | Benarkah Indonesia Antek Israel ?


Pertikaian di ranah cyber (dunia maya) antara hacker Bangladesh dan Indonesia mulai memanas. Ada desas-desus yang katakan bahwa selain ada serangan terlebih dahulu dari peretas tanah air, serangan dari Bangladesh tersebut dilancarkan karena Indonesia merupakan antek Israel, betulkah?

Diperkirakan dimulai sejak hari Minggu (28/07) lalu, para peretas dari Bangladesh yang tergabung dalam komunitas Bangladesh Grey Hat Hackers (BDGHH) melancarkan serangan dan berhasil merontokkan banyak situs Indonesia.

Situs-situs yang berhasil dirontokkan sangat beragam, ada situs pemerintahan sampai dengan situs pribadi.

Marah karena ulah BDGHH, para hacker di Indonesia bersatu memberikan perlawanan dengan hasil banyak juga situs-situs di Bangladesh yang terkapar.

Apabila dirunut titik permasalahannya, memang belum jelas apa yang mendasari perang cyber ini. Namun, dari pihak Bangladesh mengatakan bahwa peretas Indonesia lah yang memulai menyerang situs-situs di negara mereka.

Namun, dari pihak Indonesia justru balik mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa hacker Indonesia menyerang terlebih dahulu. Bahkan ada rumor yang katakan bahwa hacker Indonesia geram karena dituduh sebagai kaki tangan Israel atau memberikan dukungan terhadap Israel.

Dari serangan dengan serangan yang saling dilancarkan, banyak komentar-komentar yang bermunculan baik di Facebook, Twitter atau forum.

Bahkan di fanapage Facebook milik BDGHH, tidak sedikit orang Indonesia yang menyerukan agar perang cyber dihentikan karena Indonesia bukanlah pendukung Israel.
"Indonesia dan Bangladesh sama-sama negara muslim. Indonesia tidak pernah mendukung Israel. Jadi tolong hentikan perang ini," tulis seseorang dalam fanspage Facebook milik BDGHH dalam bahasa Inggris.

Sampai saat ini, nampaknya peperangan masih berlanjut karena banyak postingan-postingan yang mengarah ke suatu laman yang berhasil diretas, baik oleh pihak BDGHH atau juga kelompok peretas dari Indonesia.


Sumber : Merdeka.com

Genderang 'Perang' Telah di Tabuh, Hacker Indonesia Vs Bangladesh Mulai Saling Serang



Ratusan bahkan ribuan 'amunisi' yang diluncurkan oleh komunitas peretas atau hacker dari Bangladesh menghantam banyak sekali situs-situs Indonesia. Berang, hacker Indonesia menyerang balik.

Menurut beberapa fanspage baik dari hacker Indonesia atau juga Bangladesh serta beredarnya banyak twit di Twitter yang mengatakan bahwa hacker-hacker dari Bangladesh mulai menyerang situs-situs Indonesia.

Bahkan dari fanspage Bangladesh Grey Hat Hackers (BDGHH) menyatakan bahwa sebenarnya mereka tidak ingin menyerang Indonesia apabila hacker-hacker tanah air tidak memulainya terlebih dahulu.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu admin di BGHH yang memiliki ID Rotating Rotor. Dia menuliskan bahwa hacker Indonesia telah salah memilih lawan dan akan menjadi kesalahan besar dalam sejarah mereka (Indonesia).

"Kita akan membuat cyberspace mereka seperti Neraka...Banyak situs di Indonesia akan kami jadikan sampah...Mereka menunjukkan kemampuannya, sekarang gantian kita...Beberapa jam kemudian, nama BD Grey Hat Hacker akan terpampang di seluruh situs Indonesia," tulis Rotating Rotor (28/07).

Ternyata, pihak BDGHH tidak sekadar jual omongan saja, mereka buktikan dengan tumbangnya banyak sekali situs-situs Indonesia, mulai dari situs pemerintahan, situs komersil sampai situs pribadi.

Namun, tidak seberapa lama, serangan balasan bertubi-tubi mengarah ke Bangladesh. Serangan gabungan dari hacker Indonesia meluncur dan merontokkan banyak sekali situs Bangladesh.

Dari pihak Bangladesh mengatakan bahwa pihak Indonesia-lah yang memulai, namun dari pihak Indonesia mengatakan bahwa Bangladesh sengaja memulai perang dengan memfitnah Indonesia sebagai antek Israel.

Belum diketahui siapa yang memulai dan motif apa yang menjadikan cyber-war atau perang cyber antara dua negara ini berkecamuk.


Source : Merdeka.com

Sunday, June 23, 2013

Rekrut Karyawan, Google Tak Butuh Ijazah

 
ADA kabar bagus bagi Anda yang tidak sempat menikmati bangku kuliah, tapi ingin bekerja di tempat yang mentereng. Jangan berkecil hati.

Ya, perusahaan internet raksasa, Google dalam merekrut karyawan baru tidak lagi meminta IPK dan transkip nilai calon karyawan. Rekrutmen unik itu terjadi setelah pengalaman Google bertahun-tahun yang menyertakan transkip nilai dan IPK sebagai syarat melamar pekerjaan.

Perusahaan berbasis di Sillicon Valley, California itu akhirnya menyadari pertimbangan nilai itu tidak lagi berharga bagi perusahaan.

Senior Vice President for People Operations, Laszlo Bock mengungkapkan, setelah pengalaman itu, Google saat ini lebih mencari calon karyawan yang tidak sempat kuliah.

"Yang menarik adalah proporsi orang yang tidak kuliah di Google telah meningkat dari waktu ke waktu," ungkap Bock dalam sebuah wawancara dengan The New York Times yang dikutip Business Insider.

"Jadi kami memiliki tim, yang mana 14 persen dari tim itu terdiri dari orang-orang yang tidak pernah kuliah," tambahnya.

Bock mengkritik penentuan IPK sebagai ukuran dalam perekrutan karyawan. Ia beralasan IPK adalah parameter buatan bagi orang agar sangat terlatih untuk berhasil dalam lingkungan tertentu.

"Salah satu frustasi saya, saat saya kuliah dan S2. Anda tahu profesor sedang mencari jawaban spesifik," kilah Bock.

Karakteristik pemecahan masalah di bangku pendidikan tinggi itu, menurutnya kurang memberikan pengalaman pemecahan sebuah masalah.

"Anda bisa mencari tahu, tapi jauh lebih menarik untuk memecahkan masalah di mana tidak ada jawaban yang jelas," katanya.

Bock berpendapat kinerja seseorang setelah dua atau tiga tahun lulus dari perguruan tinggi, sama sekali tidak berkaitan dengan kinerja di Google. Pasalnya keahlian seseorang akan berubah banyak seiring berjalannya waktu.

Namun bukan berarti pendidikan perguruan tinggi tidak penting. Nyatanya, sebagian besar karyawan Google masih lulusan perguruan tinggi.

Setidaknya, bangku perguruan tinggi merupakan cara yang paling pasti untuk mempelajari teknik canggih dan hal-hal lain yang bisa membawa seseorang bekerja di Google

Source : The Atjeh Post

Thursday, January 24, 2013

Akhirnya Indonesian Cloud Mendapat Sertifikasi VCloud


Jakarta | Indonesian Cloud akhirnya memperoleh status VMware VCloud Powered. Dengan ini, layanan cloud yang disediakan perusahaan tersebut telah resmi didukung teknologi komputasi awan dan virtualisasi dari VMware yaitu, VMware VSphere dan VCloud Director.

Sebagai anggota level enterprise dari VMWare Service Provider Program (VSPP), Indonesian Cloud menyediakan layanan VMware VCloud Powered sebagai seperangkat layanan komputasi awan di platform umum, didukung seperangkat aplikasi dan mobilitas aplikasi dari VMware.

"Program VMware VCloud Powered dikembangkan VMware bagi mitra penyedia layanan sehingga mereka bisa mendiferensiasikan diri dari penyedia layanan cloud yang lain, sekaligus membantu mereka dalam memberikan layanan cloud kelas enterprise kepada pasar di tengah iklim yang kompetitif," kata Andreas Kagawa, Country Manager VMware Indonesia.

"Kami akan terus memberikan dukungan untuk Indonesian Cloud di masa datang untuk menghantarkan kesigapan dan kemampuan kerja yang dicari pelanggan di lingkungan komputasi awan," lanjutnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/1/2013).

Indonesian Cloud sendiri mengklaim menawarkan rangkaian lengkap layanan cloud kelas enterprise, yang dirancang dan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan komputasi dalam negeri dan global.

Mulai dari privat cloud, dedicated, hybrid cloud, dan data center yang sepenuhnya tervirtualisasi. Layanan Indonesian Cloud merupakan bagian dari portofolio termasuk layanan terkelola (Managed Services), jasa konsultasi, dan layanan pemulihan bencana (Disaster Recovery).

"Dengan memperoleh status VMware VCloud Powered kami dapat menawarkan kesesuaian antara infrastruktur dan security kepada pelanggan kelas enterprise, sekaligus memberikan kebebasan bagi mereka untuk memindahkan beban kerja di antara privat cloud, public cloud dan hibrid cloud," Reza Kertadjaja, Executive Vice President Indonesian Cloud.

Cloud.Compute

Melalui solusi Cloud.Compute, pelanggan diklaim dapat mengurangi risiko dan ketidakpastian dari public cloud dengan memberikan layanan infrastruktur yang handal dan aman dari Indonesian Cloud sekaligus meningkatkan kesigapan teknologi informasi.

Solusi Cloud.Compute saat ini sudah tersedia untuk pelanggan, dan memungkinkan perusahaan untuk sepenuhnya memanfaatkan investasi infrastruktur TI yang sudah ada saat ini sekaligus memetik manfaat dari lingkungan pengujian/pengembangan yang handal, sumber daya infrastruktur 'bayar sesuai yang Anda gunakan' (pay-as-you-go).

Cloud.Compute mendukung Open Virtualization Format (OVF), sebuah platform independen, dapat diperluas dan kemasan terbuka, serta format virtualisasi VM (virtual machine), membantu untuk memastikan perpindahan aplikasi antara pusat data internal dan public cloud eksternal.

Target pasar Indonesian Cloud datang dari beragam sektor. Mulai dari layanan finansial, asuransi, food & beverages, manufaktur, retail & consumer goods dan juga pengiriman logistik.

"Pada 2013, kami juga akan fokus untuk menyediakan solusi cloud privat untuk enterprise dan sektor pemerintahan," lanjut mereka.

Solusi Cloud.Compute tersedia dalam 5 paket yang berbeda: Custom, Small, Medium, Large, dan Enterprise yang cocok untuk para pelanggan yang ingin menempati antara 10 sampai 40 vServers di lingkungan Indonesian Cloud.

"Saat ini eranya penekanan biaya dan efisiensi, setiap perusahaan harus mengimprovisasi proses, menimilisasi biaya dan mengirimkan value yang cepat kepada customer. Cloud computing, khususnya komputasi cloud publik telah dilirik pemerintah, enterprise, dan small bisnis seperti mekanisme untuk mengirimkan layanan TI dengan waktunya yang cepat dan investasi yang rendah di awal," pungkas Indonesian Cloud.

Sumber : Detik

Monday, January 21, 2013

Toshiba T1100, Laptop Pertama di Dunia


JAKARTA | Walaupun sudah banyak laptop yang beredar saat ini, namun tidak banyak orang tahu bagaimana bentuk laptop pertama yang pernah ada.

Laptop pertama yang pernah diciptakan adalah Toshiba T1100. Laptop ini diproduksi pada tahun 1985. Karena pada tahun tersebut, penggunaan Harddisk masih amat sangat langka, oleh karenanya, laptop ini harus menggunakan floppy disk atau disket untuk tempat penyimpanan internalnya.

Menurut Wikipedia, Toshiba T1100 menggunakan prosesor Intel 80C88, 4.77MHz. Operating system yang digunakannya adalah MS-DOS 2.11. Karena tergolong jadul, tentu saja kapasitas RAM-nya hanya 256KB.

Perangkat satu ini memiliki berat 4,1 kg. Pada eranya, Toshiba T1100 dijual dengan USD 1899. Sebuah harga yang pantas untuk teknologi paling mutakhir di zamannya.


Sumber : Merdeka

Tuesday, December 18, 2012

Alasan Kenapa Indonesia Mewajibkan Data Center


JAKARTA | Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE) resmi ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Oktober 2012 yang lalu.

Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 ini berisikan kewajiban yang harus dilakukan oleh penyelenggara sistem elektronik. Salah satunya adalah kewajiban bagi tiap penyelenggara tersebut untuk menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di Indonesia.
Hal tersebut “memaksa”para penyelenggara sistem elektronik asing, seperti Google dan Research In Motion, untuk berpikir lebih keras jika mereka masih ingin melakukan bisnisnya di pasaran Indonesia.

Sebagai catatan, hingga saat ini, masih banyak perusahaan asing yang masih enggan menaruh servernya di Indonesia. Untuk masalah ini, pemerintah sudah memberikan waktu 1 tahun untuk memenuhi peraturan tersebut.

Pertanyaan mengenai peraturan pemerintah ini pun terus bermunculan. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa pemerintah Indonesia sampai harus “memaksa”penyelenggara meletakkan data center di Indonesia?

Ternyata, peraturan ini dibuat semata-mata untuk kemudahan bagi para penegak hukum apabila terjadi suatu masalah. Apabila data tersebut ada di luar negeri, pihak penegak hukum dirasa akan lebih sulit untuk mendapatkan data tersebut.

Law & Enforcement akan lebih mudah dalam menangani suatu masalah apabila data center memang ada di Indonesia. Jika ada suatu konflik, sedangkan datanya ada di server luar negeri, akan susah nantinya,” kata Bambang Hery Tjahjono, Direktur Keamanan Informasi, Kementrian Komunikasi dan Informatika, saat berbincang dengan KompasTekno di sela-sela seminar idEA Internet & E-Commerce Policy di Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Menurut Bambang, penegak hukum bisa saja meminta data yang terkait dengan orang Indonesia ke pemerintah asing. Namun, apabila suatu saat ada masalah dengan negara tersebut, Indonesia bisa kehilangan data penting yang diperlukan.

PP PSTE sendiri merupakan turunan dari UU No 11 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang disahkan pada 21 April 2008 yang lalu.

Selain berisi mengenai keharusan penempatan data center di Indonesia, PP ini juga mengatur mengenai pengelolaan nama domain, tata kelola keamanan informasi, lembaga sertifikasi keandalan, dan masih banyak lagi.


Sumber : Kompas

Monday, November 26, 2012

Hacker Anonymous Lancarkan Serangan ke Pendukung Israel

 
Serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, menuai banyak kecaman dari sekujur bumi. Simpati dunia ke warga Palestina meningkat, ketika menyaksikan banyak warga sipil, terutama anak-anak, tewas dalam serangan itu.
 
Di tengah roket dan rudal yang berkelebatan di langit Gaza itu, bahkan ada perang lain berlangsung senyap, tapi “menghancurkan”. Sekelompok peretas (hacker) kondang di dunia internet, di bawah bendera Anonymous, menyatakan perang terbuka terhadap Israel di dunia maya.

Seperti diberitakan CNN, sejak pekan lalu, Anonymous dan sekutunya, melancarkan 60 juta serangan siber ke berbagai fasilitas dan jaringan internet Israel. Mereka melumpuhkan sejumlah situs pemerintah Israel. Tak hanya itu, password email ribuan warga Israel dibocorkan ke publik.  Alasannya, negara Yahudi itu telah melakukan "aksi barbar, brutal dan tidak termaafkan" kepada warga Palestina.

Para peretas itu beraksi bak gerilyawan di dunia maya. Anonymous, misalnya,  dilaporkan membobol sekitar 650 situs Israel. Antara lain, Jerusalem Bank dan Kementerian Luar Negeri Israel, pada Jumat pekan lalu. Dua situs penting ini lumpuh beberapa jenak. Tentu, akibat ulah para peretas itu, aparat di Israel jadi repot berat.
Lazimnya operasi tempur, serangan itu juga memakai kode operasi: #OpIsrael. "Mereka melumpuhkan situs-situs, menghapus database, dan membocorkan alamat email dan password," tulis Casey Chan, ahli IT di situs Gizmodo.
Anonymous mengklaim telah membocorkan informasi pribadi 3.000 individu. Mereka adalah para donatur untuk organisasi pro Israel, Unity Coalition for Israel. Alamat rumah, nomor telepon, dan alamat email mereka dibocorkan ke situs Pastebin. Pekan lalu, laman internet ini sulit diakses karena banjir pengunjung.
Sejumlah nama penting tercatat di bocoran itu. Salah satunya adalah Senator AS dari Hawaii, Daniel Inouye, yang melawan Nazi saat Perang Dunia II.  Inouye dikenal sebagai politisi yang akrab dengan Israel. Nama senator lain pun masuk daftar. Misalnya,  Spencer Abraham, Christopher Bond, John Breaux, Alfonse D'Amato, dan Rod Grams. Ada pula nama tokoh penting di pemerintahan, dan LSM kondang.
Gaya tempur Anonymous, menurut situs TheNextWeb,  kali ini tak seperti biasanya. Lazimnya, mereka melakukan denial of service (DoS), dengan “meledakkan” kiriman bom data ke situs sasaran sampai lumpuh. Tapi, saat ini, kelompok hacker ini lebih senang melancarkan “deface”, alias mengubah tampilan situs di Israel.

Akun Wakil PM Israel jebol
Sejumlah situs besar tak luput dari serangan. Situs milik Microsoft seperti Bing, MSN dan Skype, juga dihajar. Ahad lalu, Algemeneir.com menuliskan, para pengguna internet di Israel mendapatkan pesan anti zionis saat membuka situs Bing. "November 2012 akan menjadi bulan tak terlupakan oleh Angkatan Bersenjata Israel dan pasukan keamanan internetnya. Pemerintah Israel, ini adalah perang siber," tulis Anonymous di akun Twitternya.
Celakalah Israel, Anonymous rupanya tak sendiri. Sekutunya juga tak kalah berbahaya. Dikenal  dengan nama “zCompany Hacking Crew” (ZHC), kelompok peretas satu ini menghajar akun sosial media milik Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom, Rabu 21 November 2012. “Mereka menembus akses akun Twitter, Facebook, dan Youtube milik Silvan Shalom”, tulis situs pemantau peretas, EHackingNews .
Tadinya banyak yang menduga aksi itu ulah dari Anonymous. Tapi, ZHC segera bereaksi, dan mengatakan mereka bukan  bagian dari Anonymous, meskipun mendukung #OpIsrael. ZHC adalah kumpulan para hackers dari seluruh dunia, dengan satu dasar perjuangan yang sama, yang mereka sebut “melawan ketidakadilan dan penindasan”.  “Kami tak menyerang  tanpa alasan kuat,” ujar ZHC.
Serangan mereka ke  akun pribadi Silvan Shalom karena Wakil Perdana Menteri Israel itu mengancam akan meledakkan Gaza. Pernyataan itu membuat geram ZHC. Mereka lalu bersimpati pada warga Gaza. “Gaza tak hanya di Palestina, kami semua adalah Gaza”, tulis ZHC. Semua nomor telepon dan kontak email milik Shalom dibuka ke publik. Termasuk alamat email, dan screenshots email pribadi si perdana menteri.
Para hacker dari Pakistan juga turut andil dalam perang siber ini. Mereka menghajar situs MSN dan Groupon. Mereka mengaku dari kelompok "Pakistani L33t." Dalam situs yang mereka bocorkan itu, mereka menulis pesan ancaman bagi Israel. "Apa yang kalian dapat dari perang ini hanyalah kehancuran dan kesengsaraan hidup! Kalian membuat generasi di Palestina lebih kuat dan lebih kokoh," tulis mereka.
Pemerintah Israel mencatat jaringan dan situs mereka diserang lebih dari 60 juta kali. Tapi Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz mengatakan serangan itu banyak yang sukses ditangkis oleh sistem pertahanan siber Israel.
Betapapun, inilah pertama kali Israel dihujani begitu banyak serangan siber. "Jika terjadi serangan seperti ini, sistem akan menjadi panas. Karena itu, mempertahankan sistem komputer pemerintah tidak bisa ditawar lagi," kata Carmela Avner, kepala bagian informasi pemerintah Israel.
“Brigade” media sosial
Israel mengatakan perang mereka kini tak hanya di darat, atau secara fisik. Perang urat syaraf juga dilancarkan melalui situs media sosial. "Sekarang perang dilakukan di tiga medan. Medan fisik, media sosial, dan perang melawan serangan siber," kata Avner.
Untuk perang di media sosial, Israel membentuk semacam “brigade”.
Sejumlah pemuda berusia duapuluhan tahun direkrut, dan selama dua bulan terakhir, mereka aktif menyebarkan propaganda anti Hamas di Facebook dan Twitter. Saat Israel membunuh Komandan Tinggi Hamas Ahmed Jabari, mereka memakai alat ini untuk mengumumkannya.
Divisi media sosial ini memang digarap serius sebagai bagian pertempuran. Juru bicara militer Israel Letkol Avital Leibovich mengatakan divisi itu diisi oleh 30 tentara yang dilatih menulis di Twitter, dan juga desain grafis.
Israel juga menggunakan Youtube untuk menyebarkan teror. Di situs ini, misalnya, para serdadu Israel itu mengunggah video sepuluh sekon dari serangan udara yang menewaskan Jabari. Youtube awalnya menarik video itu dari situs mereka. Tapi, setelah menimbang ulang, video itu ditayangkan kembali. Alasannya, ia tak melanggar norma, dan tak pula ada unsur sadis.
Di Twitter, para serdadu Israel juga mengancam Hamas. Mereka menyerukan para laskar dan tokoh Hamas agar “tidak menunjukkan wajah mereka di permukaan untuk beberapa hari ke depan". Gara-gara sesumbar itu, akun Twitter @IDFSpokesperson kebanjiran lebih 50.000 follower tambahan, hanya dalam tempo 24 jam. Akun ini melaporkan real time setiap aksi serangan, serta langkah Israel terhadap Gaza.
Tak mau kalah, para pejuang Hamas juga memakai model serupa. Salah satu faksi Hamas, Izzedine al-Qassam, membuat akun Twitter @AlqassamBrigade. Ia punya 40.000 follower. Perang tweet dua kubu pun meledak, dengan saling ancam dan hujat. (np)

Sumber : Viva.co.id

Friday, November 23, 2012

Keren, Developer Game Bandung Unjuk Gigi di Paris


Jakarta | Dua developer game asal Bandung, Agate Studio dan Nightspade, berkesempatan unjuk gigi di Paris, Prancis, dalam acara Game Connection yang dihelat 28-30 November 2012.

Keikutsertaan mereka merupakan undangan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Parekraf) demi meningkatkan kualitas industri kreatif di Tanah Air.

Bagi Agate, keikutsertaan mereka di acara bergengsi ini bukan hanya untuk menikmati keindahan kota mode tersebut, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas gamenya di masa mendatang.

Event Game Connection pada dasarnya akan menitikberatkan kepada dunia B2B dimana seluruh game developer akan dihadapkan pada dunia bisnis, sehingga produksi game juga bisa menjadi sumber penghasilan yang baik.

Di samping itu, event ini juga akan memberikan wawasan yang baik bagi para game developer untuk bisa bertahan di lingkungan bisnis baik dalam situasi mudah ataupun sulit.

Partisipasi Agate Studio pada Game Connection ini merupakan sebuah bentuk dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan game developer lokal.

"Suatu kehormatan besar karena kami diundang ke Paris dalam rangka memperkenalkan eksistensi Indonesia dalam industri game internasional. Melalui kesempatan seperti ini juga, Indonesia bisa mengikuti pesatnya perkembangan industri game di luar sana," ujar Andrew selaku Chief Marketing Officer yang juga merupakan co-founder Agate Studio, dalam keterangannya kepada detikINET, Jumat (23/11/2012).

Dari event ini, diharapkan akan muncul benih-benih kreatif lainnya yang bisa maju ke kancah internasional, khususnya game developer lokal. Agate Studio juga berharap bisa meningkatkan hubungan komunikasi dengan game developer dari negara yang lain.

"Kami berharap kunjungan kami ke Paris ini bisa menjadi kenangan yang indah, menambah wawasan, dan bisa menjalin hubungan baik dengan game developer di luar negeri agar kita bisa belajar banyak dari mereka," imbuh Vincent, co-founder Agate Studio yang akan menginjakkan kakinya di Paris.

Sumber : Detik

Thursday, November 22, 2012

Diserang hacker Indonesia, Israel ancam lakukan balasan


Sejak pekan lalu Israel menginvasi kawasan Jalur Gaza, Palestina, yang dikuasai Hamas. Perang di dunia nyata pun berlanjut ke dunia maya. Didorong sentimen solidaritas sebagai sesama negara muslim, beberapa hacker Indonesia langsung menyerang beberapa server dan situs milik Israel.

Akibatnya, kemarin otoritas keamanan Internet Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/IDSIRTI) mengabarkan ada pemberitahuan dari otoritas Internet Israel, bahwa mereka bakal dilakukan serangan balasan terhadap DNS server Indonesia. Serangan ini rencananya menyasar domain-domain berakhiran .id.

Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Andy Budimansyah mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, belum ada serangan dilancarkan hacker Israel ke domain Indonesia.

"Sejauh ini belum ada serangan (ke domain-domain .id), tapi kemarin memang ada notifikasi dari First Org, itu lembaga semacam IDSIRTI-nya Israel," ujarnya saat dihubungimerdeka.commelalui telepon seluler, Kamis (23/11).

Dia menyebut hacker Indonesia sudah berhenti menyerang situs-situs Israel. Meski demikian, untuk berjaga-jaga Pandi langsung berkoordinasi dengan operator DNS untuk meningkatkan pengawasan dan mengawasi bila kemungkinan buruk terjadi.

"Kita monitor karena DNS kita tersebar di seluruh Indonesia dan di luar negeri, kita koordinasi dengan DNS yang dikelola Indosat, di GPN, di Australia, kita minta mereka membantu pemantauan, jika terjadi serangan kita usahakan ditutup (DNS server itu) sementara," paparnya.

Andy menegaskan langkah hati-hati harus dipersiapkan. Walau lokasi DNS sudah tersebar, jika hacker Israel benar-benar menyerang balik akibatnya tetap merugikan. Karena DNS-lah yang menghubungkan pengguna internet dengan domain .id. Jika server ini mati, tentu situs-situs dengan nama domain khas Indonesia itu tak bisa diakses.

"Kalau server banking atau website-website yang melayani masyarakat tiba-tiba tidak bisa diakses, kan kasihan," tuturnya.

DNS Server yang mengelola domain .id tersebar di pelbagai kota dan dikelola swasta. Namun titik lokasi terbanyak berada di Jakarta. Andy berharap serangan balasan itu nantinya sama sekali tidak terjadi.


Sumber : Merdeka

Friday, October 19, 2012

Ternyata Gaji Programmer Google lebih besar dari Apple dan Facebook

Ilustrasi Programmer
Google memang dikenal memanjakan karyawannya dengan berbagai kemudahan dan gaji besar. Sebagai bukti, sebuah penelitian mengungkap programmer Google mendapat gaji paling besar dari perusahaan IT lain.

Hasil penelitian Glassdoor, website informasi lapangan kerja, mengungkapkan gaji programmer Google lebih besar dari pada Facebook, Apple, eBay dan Zynga. Programmer Google rata-rata menerima gaji USD 128.336 per tahun (senilai Rp 1,23 miliar) sedangkan programmer Facebook menerima USD 123,626 (senilai Rp 1,19 miliar) dan programmer Apple menerima USD 114,413 per tahun (senilai Rp 1,1 miliar).

Besarnya gaji bagi programmer Google ini merupakan cara mereka untuk menarik perhatian talenta pemrograman.

Walau masih memimpin, Google nampaknya harus waspada terhadap Facebook. Raksasa jejaring sosial itu tersebut menipiskan selisih besar gaji yang diberikan pada programmer-nya. Selisih gaji programmer kedua perusahaan tersebut tahun ini, menurut informasi Wall Street Journal (17/10), menipis menjadi hanya USD 4.710 dari nilai tahun sebelumnya yang sebesar USD 6.852.

Google nampaknya akan terus menawarkan berbagai kemudahan dan insentif bagi karyawannya. Tahun lalu mereka telah meningkatkan gaji seluruh karyawannya sebesar 10 persen.

Hal tersebut untuk menjaga kesetiaan pegawai mereka sekaligus menarik perhatian calon karyawan baru. Hal ini penting dilakukan karena upaya pembajakan karyawan merupakan hal biasa dilakukan berbagai perusahaan kelas dunia.

Sumber : Merdeka

Sunday, September 30, 2012

Ternyata Logo Android didesain oleh seorang wanita


Mungkin sampai saat ini sudah banyak orang yang mengetahui sejarah lahirnya Google Android. Namun tidak banyak orang mengetahui siapa desainer icon robot hijau tersebut.

Apabila mendengar kata Android, dalam pikiran pasti langsung tertuju pada satu operating system milik Google yang digunakan oleh banyak vendor smartphone saat ini. Android adalah salah satu operating system terbesar saat ini. Operating system ini memiliki satu icon khusus yang simple dan mudah diingat yaitu sebuah robot mungil berwarna hijau.

Robot hijau ini awalnya bernama Bugdroid, karena banyak orang yang lebih senang dan mudah menyebutnya dengan nama Android saja, maka jarang ada pengguna perangkat smartphone berbasis operating system ini menyebut nama aslinya. Bugdroid merupakan hasil kreasi dari salah seorang anggota Google Marketing Communications bernama Irina Blok pada tanggal 05 November 2007.

Penciptaan logo atau icon ini tergolong singkat karena Google merilis SDK Android pertama kali pada tanggal 12 November di tahun yang sama. jadi hanya berselang 5 hari saja, akhirnya operating system milik Google tersebut memiliki logo.

Namun, di awal kemunculannya, banyak orang yang mengatakan bahwa Google mencuri desain dari sebuah game atari populer di tahun 90-an bernama Gauntlet: The Third Encounter. Uniknya, salah satu karakter di game tersebut memiliki desain dan nama Android. Tidak hanya itu saja, beberapa orang lainnya juga menyangkutkan dengan desain robot yang kerap muncul di film Star Wars.

Sesaat setelah isu penjiplakan tersebut merebak, sang desainer Bugdroid Irina Blok memberikan komentarnya. Dalam komentarnya, Irina menjawab bahwa desain Bugdroid tersebut adalah simbol internasional untuk Android sekaligus untuk pengindikasi platform open source itu sendiri.

"Tidak ada referensi budaya. Proses awalnya juga melibatkan sang pencipta desain pertama. Setelah mendapatkan izin maka kita segera mencoba mengira-ngira desain seperti apa yang cocok. Ini adalah desain pertama saya yang hanya membutuhkan waktu 5 menit dalam pembuatannya. Desain robot hijau ini adalah simbol internasional seperti halnya tanda di toilet airport untuk memisahkan tempat wanita dan pria," jelas Irina.

Irina juga menyebutkan bahwa logo tersebut mengalami beberapa kali perombakan sebelum ditetapkan sebagai icon Android seperti sekarang. Pemilihan warna hijau didasarkan atas nilai warna standar print PMS 376C dengan warna hex #A4C639. Irina menjelaskan bahwa hijau dapat kontras hampir dengan semua warna terutama warna-warna gelap.

Sekarang icon robot hijau bernama Bugdroid ini telah mewakili dari jutaan perangkat smartphone dan tablet yang beredar luas di pasaran. Simple, mudah diingat, lucu dan representasi dari produk adalah kekuatan dari Bugdroid itu sendiri.

sumber: Pubarticles.com, Irinablok.com, Engadget.com, Droidforums.net, Oredeanul.com, Manyfoldreality.org, Webdesign.org, Thenextweb.com

Kaspersky Temukan Mata-mata Cyber


Kaspersky Lab, firma keamanan IT, menemukan kegiatan mata-mata cyber Flame yang dibiayai suatu negara tertentu. Hal tersebut dinyatakan setelah melakukan penelitian pada server Command and Control (C&C) yang digunakan oleh pembuat Flame.

Hasil analisis atas server C&C itu menemukan fakta baru yang mencengangkan tentang Flame. Salah satunya adalah adanya jejak tiga program berbahaya yang belum ditemukan, dan bahwa pengembangan platform Flame menurut Kaspersky lab sudah dimulai sejak 2006. Temuan-temuan utama dari penelitian ini antara lain bahwa server C&C disamarkan agar terlihat mirip content management system (CMS) biasa untuk menyembunyikan sifat asli proyek ini dari provider hosting atau investigasi acak.

Server itu mampu menerima data dari mesin atau komputer yang terinfeksi menggunakan empat protokol berbeda. Hanya satu dari empat protokol ini yang melayani komputer yang diserang oleh Flame. Keberadaan tiga protokol lainnya yang tidak digunakan oleh Flame membuktikan bahwa setidaknya ada tiga program jahat lainnya yang terkait dengan Flame. Sifat atau perilaku mereka sampai saat ini belum diketahui.

Salah satu dari obyek berbahaya yang terkait dengan Flame itu saat ini masih beredar di internet. Parahnya ada tanda-tanda bahwa platform C&C masih dalam pengembangan; satu skema komunikasi yang bernama Red Protocol terlihat disebutkan tetapi belum diimplementasikan.

Tidak ada tanda bahwa C&C Flame digunakan untuk mengontrol malware terkenal lainnya seperti Stuxnet atau Gauss, meskipun ada link di antara pengembangnya.
Penelitian ini dilakukan oleh Kaspersky bersama badan keamanan cyber International Telecommunication Union (ITU), IMPACT, CERT-Bund/BSI, dan Symantec.

Kegiatan mata-mata cyber Flame pertamakali ditemukan pada Mei 2012 oleh Kaspersky Lab saat melakukan investigasi yang digagas oleh International Communication Union. Menindaklanjuti penemuannya, ITU-IMPACT bergerak cepat mengeluarkan peringatan ke 144 negara anggotanya berikut prosedur perbaikan dan pembersihan yang tepat.

Kompleksitas kode dan konfirmasi adanya hubungan atau link ke pengembang Stuxnet mengindikasikan bahwa Flame merupakan salah satu contoh kegiatan cyber canggih yang disponsori oleh suatu negara.


Sumber : Merdeka

Sunday, August 26, 2012

Kalahkan Samsung, Apple Siap Gugat Google?


Jakarta | Beberapa pihak menilai, sasaran utama Apple dalam perang gugatan dengan beberapa vendor adalah Google selaku pembuat sistem operasi Android. Kini dengan kemenangan atas Samsung, pemain terbesar OS Android, akankah Apple menggugat Google?

Mendiang Steve Jobs sendiri menuding Android produk curian dan Apple ingin melancarkan 'perang termonuklir' melawannya. Namun sejauh ini, Apple tidak menggugat Google secara langsung melainkan para vendor Android seperti Samsung, HTC atau Motorola.

"Semua ini adalah taktik Apple. Tidak ada alasan Apple takut menggugat Google secara langsung. Namun secara taktik lebih sesuai untuk melawan vendor perangkat yang lain," kata Florian Mueller, pakar paten yang selama ini mengamati perang gugatan antara para vendor handset.


Kemenangan Apple atas Samsung bukan berarti perang paten akan selesai. Terlebih, Samsung berencana mengajukan banding. Dan di berbagai belahan dunia lain, masih ada beberapa gugatan antara keduanya yang belum diputuskan.

Mueller pun menilai Apple masih akan melakukan taktiknya menggugat vendor Android dan bukan Google secara langsung. Setidaknya dalam waktu dekat.

"Strategi Apple untuk memaksakan hak paten atas vendor lainnya mulai bekerja dengan baik, jadi mungkin masih akan tetap demikian," tukas dia yang kutip dari Forbes, Minggu (26/8/2012).