Tampilan situs yang di deface oleh hacker Indonesia |
JAKARTA | Polemik mengenai klaim terhadap tari Tor Tor dan alat musik
Gondang Sambilan dari Sumatera Utara oleh Negara Malaysia menuai respon
hebat dari Indonesia. Bukan hanya masyarakat dunia nyata saja, para
peretas dunia maya pun pun kini turut unjuk aksi penolakan klaim
tersebut.
Sebelumnya, Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan, Noorlin Othman, telah menjelaskan tidak ada klaim Tor Tor oleh Malaysia. Permasalahan yang terjadi sebenarnya adalah kesalahpahaman dalam mengartikan bahasa, sebagaimana yang dilansir dari kantor berita Malaysia, Bernama.
Kedua budaya tersebut diberitakan akan diakui sebagai salah satu warisan kebangsaaan sehingga keberadaan Tor Tor dan Gondang Sambilan dari Mandailing sejajar dengan kebudayaan lainnya yang tumbuh di Malaysia.
Menurut Othman, rencana ini dilakukan untuk memenuhi permintaan komunitas warga Mandailing di Malaysia yang berjumlah sekira 500 ribu jiwa. Namun, hal itu tidak menghentikan aksi para peretas. Mereka meretas banyak situs Malaysia dan menuliskan pernyataan bahwa Tor Tor adalah milik Indonesia.
Hasil pantauan, Jumat 22 Juni 2012, situs-situs yang diretas tersebut antara lain www.inspin.gov.my, sportwave.my, gworld.com.my, datarecovery-malaysia.com.my, jobsite.my, dan banyak lagi yang lain. Semua situs yang diretas tersebut ditampilkan lewat Twitter melalui hashtag #TorTorOps.
Selain itu, ada juga beberapa situs yang telah pulih seperti semula. Contohnya antara lain www.penerangan.gov.my, ppdrembau.gov.my dan www.toeicmalaysia.com. Meskipun begitu, belum diketahui motif sebenarnya mengenai peretasan ini. Para peretas tersebut juga menandai tindakan itu dilakukan oleh banyak orang.
Sebelumnya, Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan, Noorlin Othman, telah menjelaskan tidak ada klaim Tor Tor oleh Malaysia. Permasalahan yang terjadi sebenarnya adalah kesalahpahaman dalam mengartikan bahasa, sebagaimana yang dilansir dari kantor berita Malaysia, Bernama.
Kedua budaya tersebut diberitakan akan diakui sebagai salah satu warisan kebangsaaan sehingga keberadaan Tor Tor dan Gondang Sambilan dari Mandailing sejajar dengan kebudayaan lainnya yang tumbuh di Malaysia.
Menurut Othman, rencana ini dilakukan untuk memenuhi permintaan komunitas warga Mandailing di Malaysia yang berjumlah sekira 500 ribu jiwa. Namun, hal itu tidak menghentikan aksi para peretas. Mereka meretas banyak situs Malaysia dan menuliskan pernyataan bahwa Tor Tor adalah milik Indonesia.
Hasil pantauan, Jumat 22 Juni 2012, situs-situs yang diretas tersebut antara lain www.inspin.gov.my, sportwave.my, gworld.com.my, datarecovery-malaysia.com.my, jobsite.my, dan banyak lagi yang lain. Semua situs yang diretas tersebut ditampilkan lewat Twitter melalui hashtag #TorTorOps.
Selain itu, ada juga beberapa situs yang telah pulih seperti semula. Contohnya antara lain www.penerangan.gov.my, ppdrembau.gov.my dan www.toeicmalaysia.com. Meskipun begitu, belum diketahui motif sebenarnya mengenai peretasan ini. Para peretas tersebut juga menandai tindakan itu dilakukan oleh banyak orang.
sumber : okezone
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih