JOHANNESBURG | Penderitaan yang dialami masyarakat Palestina atas
jajahan Israel mendulang empati dari berbagai negara, salah satunya
Afrika Selatan. Tertindasnya masyarakat Palestina juga pernah dirasakan
masyarakat Afsel.
Wakil Menteri Luar Negeri Afsel, Ebrahim Ebrahim mengatakan
pemerintahnya memiliki empati yang tinggi terhadap masyarakat Palestina.
Ketertindasan masyarakat Palestina, kata dia, tak ubahnya saat Afsel
mengalami masa Apertheid pada medio 1930 sampai 1990an.
Menurutnya blokade dan pengepungan yang dilakukan Israel adalah
penjajahan yang dibarengi dengan penindasan. Penjajahan itu juga
pelanggaran atas hak-hak masyarakat Palestina.
"Tidak tepat untuk Afrika Selatan untuk berasosiasi dengan Pemerintahan Israel," kata Ebrahim, seperti dikutip media lokal Press City.
"Tidak tepat untuk Afrika Selatan untuk berasosiasi dengan Pemerintahan Israel," kata Ebrahim, seperti dikutip media lokal Press City.
Ebrahim menghimbau rakyatnya untuk tidak bepergian dan melakukan
kerjasama dengan pemerintahan di Tel Aviv. Karena itu Pemerintah Afsel
mendukung kemerdekaan penuh terhadap Palestina. Salah satu langkah yang
dilakukan Afsel dalam mendukung kemerdekaan Palestina dengan melegalkan
merek dagang buatan Otoritas Palestina untuk masuk ke negara benua
hitam tersebut. (baca: Afsel Boikot Produk Israel).
Juru Bicara Pemerintah Afsel, Jimmy Manyi mengatakan langkah itu adalah kecaman terhadap Pemerintah Zionis Israel atas okupasi sistematis terhadap wilayah Palestina. Kementerian Perdagangan Afsel diberi kewenangan mengeluarkan peraturan pemberian merek tersebut.
"Sehingga pembeli mengetahui asal produk belanjaan mereka bukan dari Israel. Namun dari 'jalur hijau'," kata Jimmy seperti dikutip Aljazeera, Rabu (22/8).
Sumber : Republika
Juru Bicara Pemerintah Afsel, Jimmy Manyi mengatakan langkah itu adalah kecaman terhadap Pemerintah Zionis Israel atas okupasi sistematis terhadap wilayah Palestina. Kementerian Perdagangan Afsel diberi kewenangan mengeluarkan peraturan pemberian merek tersebut.
"Sehingga pembeli mengetahui asal produk belanjaan mereka bukan dari Israel. Namun dari 'jalur hijau'," kata Jimmy seperti dikutip Aljazeera, Rabu (22/8).
Sumber : Republika
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih