Adsense

Monday, August 6, 2012

Muzakir Manaf Usul Penambahan Kuota Haji Aceh

Wagub Aceh, Muzakir Manaf berbincang dengan Wagub Jatim, Saifullah Yusuf sebelum berlangsungnya rapat kabinet terbatas di Gedung Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin (6/8).

JAKARTA | Dalam Sidang Kabinet Terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (6/8) kemarin, Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf menyampaikan usulan tentang perlunya penambahan kuota haji bagi Aceh, mengingat panjangnya sudah daftar tunggu (waiting list) calon haji di Aceh. Mereka yang mendaftar sudah mencapai 46.870 orang, sehingga ada yang harus menunggu 10-12 tahun baru bisa naik haji.

Sejak dilantik 25 Juni lalu, inilah pertama kalinya Wagub Aceh, Muzakir Manaf, mengikuti Sidang Kabinet Terbatas. Saat diberi kesempatan oleh Presiden SBY menyampaikan pandangan, Wagub Muzakir menuturkan tentang mendesaknya penambahan jumlah calon jamaah haji dari Aceh.

“Saya katakan orang Indonesia tidak perlu sering-sering naik haji. Cukup sekali saja. Selebihnya bisa umrah. Saya kaget setelah mendengar ada yang naik haji sampai 21 kali,” ujar Wagub.

Menurutnya, dengan pembatasan itu, maka bisa mempersingkat daftar tunggu haji di Aceh. “Presiden mengatakan menampung usulan saya itu,” kata Wagub Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem, kepada Serambi, tentang jalannya rapat tersebut.

Hal lain yang diusul Wagub Aceh dalam sidang kabinet terbatas itu adalah peningkatan produksi pertanian.  Menurutnya, Aceh menghadapi kendala serius, antara lain, tidak tersedianya irigasi untuk mengairi lahan-lahan pertanian.

Karena itu, Wagub Muzakir langsung mengusulkan agar pusat mendorong pembangunan irigasi di Aceh.  “Kita mengusulkan pembangunan irigasi dan pencetakan sawah baru. Dengan demikian, produksi padi bisa naik menjadi 2,4 juta ton. Saat ini produksi padi Aceh baru 1,7 juta ton per tahun. Presiden lalu menambah anggaran 1 triliun untuk pembangunan irigasi di Indonesia,” sebut Mualem.

Dalam pertemuan itu, Mualem didampingi Kepala Dinas Pertanian Ir Asrin dan Kepala Dinas Peternakan Murtada Sulaiman.

Menyinggung soal kedelai, menurut Wagub, Aceh tidak ada masalah tentang produksi. “Masalahnya adalah soal rendahnya harga. Ketika panen harga anjlok, ini yang merugikan petani,” kata Wagub.

Menteri Pertanian dalam rapat itu, kata Wagub, sempat menyinggung tentang kedelai Aceh yang dinilai memiliki kualitas bagus. “Kita memang punya varietas namanya ‘kipas merah’,” sebut Wagub.

Kepala Dinas Pertanian Ir Asrin, mengatakan produksi kedelai di Aceh saat ini 1,4 ton per ha. Selain peningkatan produksi padi dan kedelai, Wagub Muzakir juga mengusulkan peningkatan produksi daging dengan mengembangkan sapi lokal. “Kita perlu perbaikan mutu genetik, teknologi pakan, dan optimalisasi padang pengembalaan,” katanya. (fik)

Antrean Haji hingga 2024
KEINGINAN masyarakat Aceh menunaikan ibadah haji terus meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah warga yang mendaftar melalui Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Informasi yang diperoleh Serambi dari Kanwil Kementerian Agama Aceh, jumlah JCH tiap hari meningkat antara 10-20 orang. Mereka berasal dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Kalau pada tahun 2011 hanya butuh waktu 5-6 tahun untuk menunggu kesempatan berangkat haji, tetapi saat ini masa penantian yang diperlukan lebih panjang, yaitu 12 tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.

Kuota haji tahun ini masih tetap seperti tahun lalu, yakni 3.924 orang. Tahun 2011 usai pelunasan BPIH ada kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi menambah kuota JCH untuk Indonesia dan Aceh mendapatkan angka sekitar 1050 orang.

Desakan itu muncul dari Wakil Gubernur Aceh waktu itu Muhammad Nazar yang meminta agar kuota haji Aceh ditambah. Harapan itu disampaikan saat pembukaan Muswil PPP Aceh di Takengon. Meski ada penambahan, tetapi tidak menjadi kuota tetap JCH Aceh, sehingga rujukannya kembali pada kuota dasar, yaitu sebanyak 3.924 orang.

Untuk tahun ini belum jelas apakah ada penambahan kuota haji untuk Aceh atau tidak. “Aceh masih menunggu kebijakan pemerintah pusat. Insya Allah, kita berharap jika secara nasional ada penambahan kuota dari Arab Saudi, maka Aceh juga berhak mendapat prioritas tambahan seperti tahun lalu,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Drs H Ibnu Sa’dan MPd.

Alasan penambahan untuk Aceh sangat masuk akal, apalagi jumlah waiting list hingga hari Jumat (3/8) sudah mencapai angka 46.870 orang. Kalau jumlah ini dibagi rata-rata yang berangkat per tahun hanya 3.924 orang, maka masa penantian bagi calon haji Aceh untuk bisa berhaji adalah sekitar 12 tahun. Untuk sebuah penantian, ini bukan waktu yang singkat. 

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih