* Pelajari Peran Dewan dalam Perdamaian
BANDA ACEH | Sebanyak 13 mahasiswa Universitas Okinawa Jepang program master dan doktor, Kamis (13/9) kemarin, melakukan pertemuan dengan Pimpinan dan Anggota DPRA. Mereka mempelajari tentang peran Dewan dalam memperkuat perdamaian Aceh, pasca MoU Helsinki.
Kunjungan mahasiswa Jepang ini dipimpin Dosen Fakultas Hukum Unsyiah, Saifuddin Bantasyam SH MA. Ia mengatakan, ke-13 mahasiswa S2 dan S3 itu berasal dari sejumlah universitas di Jepang. Mereka didampingi oleh empat profesor muda.
Menurut Saifuddin, kunjungan ini terkait dengan kerja sama konsorsioum universitas di Jepang dengan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, untuk melakukan penelitian dan kegiatan terkait dengan perdamaian dan resolusi konflik di Aceh. “Untuk tahun 2012 ini, kerja sama antara konsorsium universitas di Jepang dengan Unsyiah, adalah dalam rangka memajukan perdamaian dan keamanan manusia di Asia, termasuk Aceh,” ujarnya.
Ia menambahkan, program kursus singkat mengenai perdamaian dan keamanan manusia ini dimulai sejak tanggal 9 sampai 17 September 2012.
Wakil Ketua II DPRA, Drs Sulaiman Abda MSi mengatakan, peran, tugas dan fungsi Dewan pasca MoU Helsinki, adalah memperkuat perdamaian yang telah berjalan dengan berbagai peraturan yang menjadi turunannya UU Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Dari 48 qanun yang menjadi turunan UUPA yang harus dilahirkan DPRA, sudah berjalan 27 qanun, kini tinggal 21 qanun lagi yang masih dalam proses pembuatannya. Untuk qanun-qanun prioritas, seperti Qanun Wali Nanggroe, yang merupakan amanah dari MoU Helsinki, kini juga sedang dalam pembahasan di tingkat pansus bersamaan dengan rancangan qanun prioritas lainnya.
Penjelasan seputar peran dewan dalam merawat perdamaian Aceh juga disampaikan Ketua Komisi A, Adnan Beuransyah, Sekretaris Komisi A, Nasruddinsyah, anggota Komisi A Abdullah Saleh, Ketua Badan Legislasi (Banleg) ,Tgk Harun, staf ahli Banleg, Azahari Basyar, anggota Komisi E, Zuriat Suparjo, dan anggota Dewan lainnya. [Serambinews]
BANDA ACEH | Sebanyak 13 mahasiswa Universitas Okinawa Jepang program master dan doktor, Kamis (13/9) kemarin, melakukan pertemuan dengan Pimpinan dan Anggota DPRA. Mereka mempelajari tentang peran Dewan dalam memperkuat perdamaian Aceh, pasca MoU Helsinki.
Kunjungan mahasiswa Jepang ini dipimpin Dosen Fakultas Hukum Unsyiah, Saifuddin Bantasyam SH MA. Ia mengatakan, ke-13 mahasiswa S2 dan S3 itu berasal dari sejumlah universitas di Jepang. Mereka didampingi oleh empat profesor muda.
Menurut Saifuddin, kunjungan ini terkait dengan kerja sama konsorsioum universitas di Jepang dengan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, untuk melakukan penelitian dan kegiatan terkait dengan perdamaian dan resolusi konflik di Aceh. “Untuk tahun 2012 ini, kerja sama antara konsorsium universitas di Jepang dengan Unsyiah, adalah dalam rangka memajukan perdamaian dan keamanan manusia di Asia, termasuk Aceh,” ujarnya.
Ia menambahkan, program kursus singkat mengenai perdamaian dan keamanan manusia ini dimulai sejak tanggal 9 sampai 17 September 2012.
Wakil Ketua II DPRA, Drs Sulaiman Abda MSi mengatakan, peran, tugas dan fungsi Dewan pasca MoU Helsinki, adalah memperkuat perdamaian yang telah berjalan dengan berbagai peraturan yang menjadi turunannya UU Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Dari 48 qanun yang menjadi turunan UUPA yang harus dilahirkan DPRA, sudah berjalan 27 qanun, kini tinggal 21 qanun lagi yang masih dalam proses pembuatannya. Untuk qanun-qanun prioritas, seperti Qanun Wali Nanggroe, yang merupakan amanah dari MoU Helsinki, kini juga sedang dalam pembahasan di tingkat pansus bersamaan dengan rancangan qanun prioritas lainnya.
Penjelasan seputar peran dewan dalam merawat perdamaian Aceh juga disampaikan Ketua Komisi A, Adnan Beuransyah, Sekretaris Komisi A, Nasruddinsyah, anggota Komisi A Abdullah Saleh, Ketua Badan Legislasi (Banleg) ,Tgk Harun, staf ahli Banleg, Azahari Basyar, anggota Komisi E, Zuriat Suparjo, dan anggota Dewan lainnya. [Serambinews]
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih