BANDA ACEH | Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib alias
Munir mempunyai jasa yang besar untuk Aceh masa Darurat Militer
diberlakukan.
Bahkan, menurut Maimun Saleh selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen
(AJI) Banda Aceh, mengatakan jika ingin mengukur jasa Munir terhadap
Aceh cukup banyak.

Maimun menceritakan, pada dekade tahun 2000-an ketika Aceh berstatus
Darurat Militer, Munir bahkan setiap saat menghubungi petinggi aparat
militer di Aceh ketika ada orang-orang yang ditangkap, tanpa ada alasan
hukum yang jelas.
“Munir adalah peluru aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) pada waktu itu,
banyak aktivis LSM yang berani bersuara lantang karena berlindung di
balik tameng Munir,” jelas Maimun.
Sementar itu, M. Fauzan Febriansyah, Sekjen Garda Pemuda Nasdem Aceh
menyatakan bahwa Munir termasuk barisan pertama dari orang-orang yang
menggugat pemerintah Soeharto karena memberlakukan Daerah Operasi
Militer (DOM) di Aceh pada dekade 1990-an.
“Pada tahun 1995, ketika Munir masih bertugas di LBH Malang, dia sudah
melawan Pemerintah untuk mencabut DOM di Aceh. Yang kemudian, setelah
reformasi diikuti oleh para aktivis dan tokoh Aceh lainnya,” jelas
Fauzan.
Diskusi yang diinisiasi oleh Garda Pemuda Nasdem Aceh tersebut juga
dihadiri oleh beberapa aktivis HAM dan juga para mahasiswa yang selama
ini konsen di jalur perjuangan HAM
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih