Adsense

Thursday, September 6, 2012

Tak Cukup Buku Menulis Jasa Munir untuk Aceh



BANDA ACEH | Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib alias Munir mempunyai jasa yang besar untuk Aceh masa Darurat Militer diberlakukan.
Bahkan, menurut Maimun Saleh selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, mengatakan jika ingin mengukur jasa Munir terhadap Aceh cukup banyak.

“Kita tidak cukup buku untuk menulisnya,” kata Maimun dalam diskusi mengenang 8 tahun meninggalnya Munir di Kantor Garda Pemuda Nasdem Aceh, Banda Aceh pada Kamis sore, 6 September 2012.

Maimun menceritakan, pada dekade tahun 2000-an ketika Aceh berstatus Darurat Militer, Munir bahkan setiap saat menghubungi petinggi aparat militer di Aceh ketika ada orang-orang yang ditangkap, tanpa ada alasan hukum yang jelas.

“Munir adalah peluru aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) pada waktu itu, banyak aktivis LSM yang berani bersuara lantang karena berlindung di balik tameng Munir,” jelas Maimun.

Sementar itu, M. Fauzan Febriansyah, Sekjen Garda Pemuda Nasdem Aceh menyatakan bahwa Munir termasuk barisan pertama dari orang-orang yang menggugat pemerintah Soeharto karena memberlakukan Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh pada dekade 1990-an.

“Pada tahun 1995, ketika Munir masih bertugas di LBH Malang, dia sudah melawan Pemerintah untuk mencabut DOM di Aceh. Yang kemudian, setelah reformasi diikuti oleh para aktivis dan tokoh Aceh lainnya,” jelas Fauzan.

Diskusi yang diinisiasi oleh Garda Pemuda Nasdem Aceh tersebut juga dihadiri oleh beberapa aktivis HAM dan juga para mahasiswa yang selama ini konsen di jalur perjuangan HAM
 

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih