TAKENGON | Ekskavasi Badan Arkeologi
(Balar) Medan di seputaran Danau Lut Tawar, Takengen, kembali dilakukan
bertempat di Ceruk Mendale, Kecamatan Kebayakan. Alhasil tim arkeolog
kembali menemukan kerangka manusia yang diperkirakan dari zaman awal
masehi, sekitar 2.000 tahun lalu.
Eskavasi lanjutan oleh
Balar kali ini menerjunkan 38 orang ahli, demi membuat data data lebih
valid atas temuan kerangka manusia prasejarah berikut beragam benda
kuno di sejumlah loyang di kawasan Gayo, Aceh Tengah.
Sebelumnya
tim Balar telah menemukan beberapa tengkorak manusia yang diperkirakan
berusia 4.700 tahun. “Selain kerangka, kami juga menemukan benda
prasejarah, gerabah, manik-manik dan kerang yang diduga dari zaman awal
masehi sekitar 2.000 tahun lalu,” jelas Ketut Wiradyana, koordinator Tim
Balar Medan, Minggu (25/11) di Takengen.
Menurut Ketut, fosil
yang ditemukan diperkirakan lebih muda dari kerangka yang pernah
ditemukan sebelumnya, namun dapat dipastikan kerangka peninggalan zaman
neolitik. Artinya, manusia zaman itu belum mengenal kepercayaan dan
tradisi mereka masih berlanjut dari zaman sebelumnya.
Penggalian
sebelumnya dilakukan di sebelah barat ceruk Mendale, dan ekskavasi
lanjutan di sebelah timur dari ceruk, karena Balar pernah menemukan
kapak persegi. “Namun, jarak kerangka dari kapak berselang satu
meter,” papar Ketut.
Meski telah beberapa kerangka dan gerabah
ditemukan di lokasi tersebut, arkeolog dari Balar belum bisa memastikan
apakah lokasi tersebut merupakan areal pemakaman manusia prasejarah,
meski telah berulang kali ditemukan bukti adanya kehidupan di seputaran
Danau Lut Tawar.
“Kerangka ditemukan pada kedalaman 20 cm. Dengan
kaki berlipat dan liang kuburnya lonjong. Dari itu, meski belum
dianalisis secara mendalam, namun dimungkinkan mereka berasal dari
zaman awal masehi,” jelas penulis buku Gayo Merangkai Identitas
tersebut.
Sumber : Medan Bisnis
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih