BANDA ACEH | Ketua Komite Hubungan Kerjasama luar negeri, Kamar Dagang
dan Industri (Kadin) Aceh, Shalahuddin Alfata mengatakan bahwa perlu
disusun suatu kebijakan ekonomi yang terintegrasi untuk menjadikan Aceh,
khususnya Sabang sebagai sentra perhubungan ekonomi untuk kawasan Asia.
"Setiap hari ada sekitar 250 kapal dalam pelayaran dan perdagangan internasional yang melewati perairan Sabang, namun kesempatan untuk menjadikan kawasan ini sebagai haf atau pelabuhan penghubung perlu usaha-usaha yang sistematis," katanya kepada Bisnis Aceh hari ini, Rabu.
Ia menjelaskan, posisi Aceh yang sangat strategis merupakan pintu gerbang selat malaka sebagai kekuatan, dimana Sabang sebagai daerah komersil, yakni adanya free port dan free trade, terletak di lalulintas perdagangan sebagai mega geo-ekonomi.
"Ini merupakan peluang, karenanya kita harus jeli mengambil manfaat ini," ujarnya.
Ia menerangkan, kondisi pelabuhan Aceh yang sudah semakin membaik, dan adanya manajemen operasional pelabuhan yang teratur, serta kondisi sesak pelabuhan Belawan, merupakan peluang yang harus diambil pelabuhan di Aceh.
"Kondisi ini merupakan justifikasi dunia usaha dalam percepatan investasi di Aceh," tukasnya.
Namun demikian, terangnya, saat ini kondisi objektif yang ada, pemerintah Aceh masih kurang kordinasi dalam membangun kemitraan dengan pihak dunia usaha.
"Untuk itu, kedepan arah kemitraan antara pemerintah dan dunia usaha harus diperkuat, agar lebih optimal," paparnya.
"Setiap hari ada sekitar 250 kapal dalam pelayaran dan perdagangan internasional yang melewati perairan Sabang, namun kesempatan untuk menjadikan kawasan ini sebagai haf atau pelabuhan penghubung perlu usaha-usaha yang sistematis," katanya kepada Bisnis Aceh hari ini, Rabu.
Ia menjelaskan, posisi Aceh yang sangat strategis merupakan pintu gerbang selat malaka sebagai kekuatan, dimana Sabang sebagai daerah komersil, yakni adanya free port dan free trade, terletak di lalulintas perdagangan sebagai mega geo-ekonomi.
"Ini merupakan peluang, karenanya kita harus jeli mengambil manfaat ini," ujarnya.
Ia menerangkan, kondisi pelabuhan Aceh yang sudah semakin membaik, dan adanya manajemen operasional pelabuhan yang teratur, serta kondisi sesak pelabuhan Belawan, merupakan peluang yang harus diambil pelabuhan di Aceh.
"Kondisi ini merupakan justifikasi dunia usaha dalam percepatan investasi di Aceh," tukasnya.
Namun demikian, terangnya, saat ini kondisi objektif yang ada, pemerintah Aceh masih kurang kordinasi dalam membangun kemitraan dengan pihak dunia usaha.
"Untuk itu, kedepan arah kemitraan antara pemerintah dan dunia usaha harus diperkuat, agar lebih optimal," paparnya.
Sumber :BisnisAceh
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih