Adsense

Tuesday, October 29, 2013

dr. H. Zaini Abdullah Terima Anugerah Tertinggi Tun Perak.

Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah (kiri) menerima anugerah tertinggi Tun Perak yang disematkan oleh Ketua Menteri Melaka, Datuk Seri Ir H Idris bin Harun pada acara puncak Konvensyen DMDI ke-14 di Hotel Hatten, Melaka, Senin (28/10) malam. DOK TIM DMDI ACEH

MELAKA - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menerima anugerah tertinggi Tun Perak dari Ketua Menteri Melaka, Senin (28/10) malam. Anugerah Tun Perak ini berupa bintang jasa diberikan kepada pemimpin atau tokoh melayu yang telah berjasa memperjuangkan kemajuan tamaddun melayu dan Islam di negara masing-masing.
Anugerah Tun Perak disematkan oleh Ketua Menteri Melaka, Datuk Seri Ir H Idris bin Harun pada acara puncak Konvensyen DMDI ke-14 di Hotel Hatten Melaka. Acara tersebut juga dihadiri Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil bin Yakob selaku Yang Dipertuan Negeri Melaka, Presiden DMDI Senator Datuk Seri H Mohd Ali bin Rustam serta pimpinan DMDI 18 negara anggota DMDI sedunia.
Menurut Ketua Tim Penilai Anugerah Tun Perak, Prof Dr Datuk H Mohd Jamil Mukmin yang juga Wakil Presiden DMDI Melaka, sebagaimana dikutip Tim DMDI Aceh, penganugerahan Tun Perak pada Konvensyen DMDI ke-14 tahun ini selain untuk Gubernur Aceh juga kepada tiga tokoh Dunia Melayu Dunia Islam lainnya, yaitu Wakil Perdana Menteri Kamboja Datuk Okhna Othman Hassan, Wakil Gubernur Riau Drs HR Bambang Mit, dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Ery Nuradi.
Datuk Mohd Jamil menambahkan, penganugerahan Tun Perak kepada Gubernur Aceh dilandasi pada hubungan historis antara Melaka dengan Aceh yang telah terjalin sejak abad 12. Hubungan tersebut terlihat dari peran para ulama Aceh dalam menyebarkan Islam ke Negeri Melayu Melaka dan akhirnya Sultan Iskandarsyah pimpinan negeri Melaka pada waktu itu masuk Islam dan pada tahun 1414 kawin dengan Putri Pase.  Bukti sejarah lainnya seperti adanya makam Syamsuddin Sumaterani dan Panglima Pidie di Negeri Melaka yang syahid dalam pertempuran mengusir Portugis dari Negeri Melaka pada abad 16.
Selain dilandasi hubungan historis, lanjut Datuk Mohd Jamil, penganugerahan tersebut juga dinilai dari segi upaya Gubernur Aceh dalam menegakkan syariat Islam secara sungguh-sungguh di Bumi Serambi Mekkah. Di samping itu juga penilaian ini dilakukan atas perhatian Gubernur Aceh dalam melakukan kerja sama terhadap program-program DMDI seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.
Pengurus DMDI Aceh, Drs Aidi Kamal yang turut hadir dalam Konvensyen DMDI ke-14 di Melaka kepada Serambi melaporkan, ketika menerima Penganugerahan Tun Perak, Gubernur Aceh didampingi istrinya, Hj Niazah A Hamid dan Sekretaris Umum DMDI Aceh, Drs Bakhtiar Ishak.
Aidi Kamal menambahkan, Konvensyen DMDI ke-14 di Melaka kali ini dihadiri 1.000 peserta dari Indonesia, Singapura, Kamboja, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, Seri Langka, Australia, Afrika Selatan, Cina, dan tuan rumah Malaysia.
 
 
Sumber : Serambinews

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih