Adsense

Thursday, July 12, 2012

ASEAN - AS Kuatkan Barisan

Hillary Clinton
PHNOM PENH | ASEAN dan Amerika Serikat sepakat menjalin kerja sama lebih erat di bidang ekonomi, politik, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pernyataan ini mencuat dalam konferensi yang dihadiri menteri luar negeri, dimana pertemuan tersebut diketuai oleh Menteri Luar Negeri Filipina , Albert F. Del Rosario dan wakil dari Amerika, Hillary Clinton.

Hillary Clinton dalam konferensi yang diiadakan di Phnom Penh Peace Palace, Vietnam itu mengumumkan bahwa negaranya punya komitmen besar memajukan kemitraan dengan negara-negara ASEAN. Termasuk meningkatkan, memperluas dan memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan ASEAN.

Konferensi ini bertajuk "Komitmen untuk Konektivitas: ASEAN-US Business Forum", akan diselenggarakan pada tanggal 13 Juli di Siem Reap, Kamboja.

Forum ini akan mempertemukan ASEAN dan pejabat senior AS beserta para pebisnis negara wakil untuk membahas cara terbaik menyelaraskan upaya publik dan swasta mendukung integrasi ASEAN sebagai sebuah komitmen konektivitas.

ASEAN menyambut baik dukungan AS untuk pelaksanaan 'Master Plan on ASEAN Connectivity', yang merupakan komponen penting untuk menjembatani kesenjangan pembangunan di ASEAN dan upaya AS untuk meningkatkan investasinya di Wilayah Mekong. .

Selain itu, ASEAN juga menyambut baik upaya AS untuk membuka peluang 'ASEAN Fullbright', sebuah program beasiswa khusus untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang pelayanan kesehatan.

Dalam konferensi itu, juga menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas regional untuk memastikan keselamatan maritim, kebebasan navigasi, menghormati hukum internasional, dan perdagangan yang sah tanpa hambatan di Laut Cina Selatan.

"Pertemuan itu menyatakan dukungan untuk implementasi penuh dan efektif dari Deklarasi ASEAN-China pada Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DOC), serta kesimpulan awal dari Kode Etik ini, sesuai dengan prinsip yang diakui secara universal hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, "kata pernyataan konferensi itu, sebagaimana dikutip Xinhua.

Namun, pihak China menekankan bahwa DOC yang ditandatangani bersama antar negara China dan ASEAN pada tahun 2002, harus dipatuhi oleh seluruh anggota yang bersangkutan. Jika tidak, akan merusak rasa saling percaya antara Cina dan ASEAN.

Beberapa negara ASEAN mengusulkan untuk memulai diskusi tentang kode etik di Laut Cina Selatan. Pihak Cina menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan proposal serius dan berharap untuk dapat memulai diskusi tentang COC ketika kondisi sudah matang.

ASEAN saat ini beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sumber

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih