Mahathir Mohammad (Mantan PM Malaysia) |
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut saat ini tidak
ada figur pemimpin yang kuat di wilayah ASEAN. Hal ini menyebabkan
ASEAN tidak lagi memiliki peran penting di dunia internasional.
"Saat ini memang ada gap, di kalangan pemimpin-pemimpin ASEAN saat ini, baik di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Sehingga saat ini ASEAN tidak lagi memiliki peran yang penting dan strategis di dunia internasional," kata Mahathir saat menjadi pembicara di Kuliah Umum bertajuk 'Mahathir Bicara' yang diselenggarakan di Universitas Mercu Buana, Kamis (8/11).
Mantan Perdana Menteri Malaysia era 1981 hingga 2003 tersebut menambahkan, walaupun negara-negara di ASEAN tidak memiliki pemimpin yang kuat, untuk ekonomi, negara ASEAN masih mampu menghadapi krisis keuangan global.
"Hari ini juga bangsa-bangsa ASEAN masih bisa selamat dari krisis ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi kita masih lebih tinggi dari negara-negara maju," ujarnya.
Ketamakan negara-negara maju, lanjut Mahathir, dalam pasar keuangan bukan lagi pada pasar produksi. Penyaluran kredit yang tidak terkendali menyebabkan negara-negara maju banyak terlilit krisis keuangan dan tidak mampu membayar hutang mereka.
"Oleh karena itu negara kita harus berhati-hati dalam hal mengelola pasar keuangan dan pengelolaan hutang dan penyaluran kredit perbankan yang lebih selektif dan ketat," terangnya.
Dalam acara kuliah umum tersebut, turut hadir mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, Siti Hardijanti Rukmana dan Probosutedjo.
"Saat ini memang ada gap, di kalangan pemimpin-pemimpin ASEAN saat ini, baik di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Sehingga saat ini ASEAN tidak lagi memiliki peran yang penting dan strategis di dunia internasional," kata Mahathir saat menjadi pembicara di Kuliah Umum bertajuk 'Mahathir Bicara' yang diselenggarakan di Universitas Mercu Buana, Kamis (8/11).
Mantan Perdana Menteri Malaysia era 1981 hingga 2003 tersebut menambahkan, walaupun negara-negara di ASEAN tidak memiliki pemimpin yang kuat, untuk ekonomi, negara ASEAN masih mampu menghadapi krisis keuangan global.
"Hari ini juga bangsa-bangsa ASEAN masih bisa selamat dari krisis ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi kita masih lebih tinggi dari negara-negara maju," ujarnya.
Ketamakan negara-negara maju, lanjut Mahathir, dalam pasar keuangan bukan lagi pada pasar produksi. Penyaluran kredit yang tidak terkendali menyebabkan negara-negara maju banyak terlilit krisis keuangan dan tidak mampu membayar hutang mereka.
"Oleh karena itu negara kita harus berhati-hati dalam hal mengelola pasar keuangan dan pengelolaan hutang dan penyaluran kredit perbankan yang lebih selektif dan ketat," terangnya.
Dalam acara kuliah umum tersebut, turut hadir mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, Siti Hardijanti Rukmana dan Probosutedjo.
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih