Adsense

Friday, March 22, 2013

Aceh Gandeng TNI Angkatan Udara

Gubernur Aceh Zaini Abdullah disaksikan Wali Nanggroe Malik Mahmud menyerahkan cinderamata kepada Kepala Staf TNI AU Marskel TNI Ida Bagus Putu Dunia, di Mabesau, Cilangkap, Jakarta, Kamis (21/3).
 * Bangun Pendidikan Kedirgantaraan

JAKARTA | Pemerintah Aceh mengajak  Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabes AU)  membangun pendidikan kedirgantaraan di Aceh. Ajakan tersebut diutarakan Gubernur dr Zaini Abdullah dalam pertemuan dengan Kepala Staf TNI AU (KASAU) Marskal TNI Ida Bagus Putu Dunia, di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (21/3).

Pemerintah Aceh saat ini sedang menyiapkan pembangunan Kampus Dirgantara Aceh di Kawasan Aceh Besar. Kampus tersebut, kata gubernur, mengintegrasikan sekolah menengah kejuruan (SMK) Penerbangan, Sekolah Pilot, dan Institute Aeronautica.

“Untuk mewujudkan pendidikan kedirgantaraan itu, kami membutuhkan kerja sama dengan TNI AU,” kata Gubernur. Kelak, Pemerintah Aceh juga akan  mengembangkan industri penerbangan yang dinilai sangat prosfektus secara ekonomi.

KASAU  Marskal TNI Ida Bagus Putu Dunia menyambut baik gagasan pembangunan pendidikan kedirgantaraan Aceh. “Kami setuju dengan rencana kerja sama ini,” kata Ida Bagus yang pernah bertugas di Aceh. Pertemuan itu juga dihadiri Wali Nanggroe Malik Mahmud, dan Kepala Lembaga Dirgantara Aceh Marsda TNI Purn. HT. Syahril.

Pada hari yang sama, bertempat di Mess Aceh, Gubernur Zaini Abdullah dan Wali Nanggroe Malik Mahmud bertemu dengan 10 mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan manajemen transportasi udara di Sekolah Tinggi Penerbangan Aviasi Jakarta. “Kami adalah angkatan II dari Aceh. Kami semua akan diwisuda pada Oktober nanti,” kata M Ilham, mahasiswa asal Banda Aceh.

Gubernur Zaini dan Wali Nanggroe Malik Mahmud menyebutkan bahwa masa depan kedirgantaraan Aceh ada pada mereka. Gubernur mempersilakan mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. “Tapi nanti kalau dibutuhkan, Pemerintah Aceh akan memanggil kalian untuk pulang membangun Aceh,” ujar Gubernur.

Kepala Lembaga Dirgantara Aceh Marsda TNI Purn. HT. Syahril, mengatakan, mahasiswa penerbangan asal Aceh itu nanti akan dipekerjakan di banda-bandara di Aceh dan menjadi tenaga pengajar di Kampus Dirgantara Aceh.(fik)

Kontrol Udara Seharusnya di Aceh

WALI Nanggroe Malik Mahmud mengusulkan kepada KASAU untuk melakukan kontrol udara dari Aceh, sebagai kawasan yang sangat starategis karena langsung berhubungan dengan negara luar. “Seharusnya kontrol udara ada di Aceh, bukan di Singapura dan Malaysia,” katanya.

Malik Mahmud juga menyampaikan agar dibangun pangkalan penyelamatan di Lhokseumawe apabila sewaktu-waktu terjadi musibah kapal tanker di Selat Malaka.

“Mudah-mudahan tidak ada kecelakaan tanker di sana, tapi kalau terjadi maka bantuan yang paling mudah adalah dari Lhokseumawe,” kata Malik Mahmud yang baru kembali dari Yogyakarta bertemu Sultan Hamengkubuwono X dan meninjau sekolah penerbangan di Yogyakarta.


Sumber : Serambinews

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar Anda untuk menilai setiap isi postingan, Admin melarang keras komentar yang berisi hal Porno,SARA/Rasis.
Terimakasih